Sabtu, 15 November 2008

Kenapa Harus Menunggu Banjir?

Beberapa hari yang lalu, ada berita tentang banjir di Jakarta dan sekitarnya. Banjir yang terjadi di daerah Jakarta dan sekitarnya merupakan bencana musiman yang tiap musim penghujan pasti terjadi. Bencana ini gak perlu diperkirakan bakal terjadi, karena tiap tahun pasti terjadi. Pemerintah terus berusaha menanggulanginya dengan membuat bendungan atau apalah itu namanya, kalo gak salah dengar sich namanya banjir kanal.
Dana yang di keluarkan pemerintah gak sedikit untuk membangun banjir kanal ini. Tapi ketika pihak pemerintah di tanya “apa ini akan menyelesaikan bencana banjir musiman yang ada di ibu kota?”, mereka menjawab “kami rasa tidak”. Wah wah wah wah. Lucu banget para pejabat bangsa ini, menghabiskan dana puluhan milyar, tapi gak bisa jadi solusi yang tepat. Ngono kok yo di bangun.
Tentu temen2 mendengar berita bahwa di daerah JABOTABEK telah di pasang CCTV di beberapa pintu air yang rawan banjir. Ketika saya mendengar itu, saya jadi bener2 tambah bingung. Kenapa gak di cegah? Kenapa harus menunggu datangnya bencana? Kalau kita sebenarnya bisa mencegah bencana itu terjadi.
Menurut saya, bencana banjir yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya itu terjadi karena menumpuknya sampah di aliran sungai, sehingga air sungai tidak dapat mengalir. Dari pada menghabiskan dana puluhan milyar atau bahkan ratusan milyar hanya untuk membangun sesuatu yang belum tentu dapat menanggulangi banjir tersebut, lebih baik pemerintah menyewa alat berat untuk membersihkan sungai dari sampah, sehingga aliran sungai lancar.
Kalo alasan sungai gak mampu menampung air, ya dibangun dan ditinggikan tanggul sungai tersebut. Selain itu pemerintah harusnya melakukan bimbingan dan penyuluhan hidup sehat di tempat2 kumuh dan perumahan padat penduduk, serta menyediakan tempat pembuangan sampah gratis di tiap tempat, sehingga masyarakat gak membuang sampah di sungai, kalau perlu kenakan hukuman buat orang yang ketahuan membuang sampah di sungai. Terus memperbanyak truk pengangkut sampah, yang gratis gak pake bayar. Jangan beroprasi di tempat2 mewah aja, beroprasi sana di tempat2 padat penduduk dan tempat2 kumuh. Kalo perlu adakan sayembara, siapa yang mengumpulkan sampah paling banyak bakalan dapat hadiah. Dengan begitu masyarakat bisa lebih menghargai kebersihan. Bila masyarakatnya menghargai kebersihan, pasti gak akan ada banjir. Lahan penyerapan air di Jakarta memang terbatas, jadi air gak banyak yang bisa di serap oleh tanah, tapi selama aliran sungai gak terhambat, air tersebut gak akan menetap lama di Jakarta, jadi Jakarta gak banjir.

Pemasangan CCTV itu mungkin memakan dana yang banyak juga, karena kalau tidak di gelembungkan, gak dapat makan dong pejabat kita. Hahahaha. Entah kanapa para pejabat negeri kita gak pernah bersyukur dengan gaji yang mereka punya. Mereka sangat senang kalau di suruh makan keringat orang2 miskin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disini gak dilarang berkomentar, jadi silahkan berkomentar..
Monggooo..