Ini pertama kalinya aku menulis secara terus terang siapa diriku. Aku tak tau harus bagaimana lagi, aku harap hatiku bisa sedikit lebih tenang dengan menulis artikel ini. Loe gak malu Dan, curhatan loe bakal di baca banyak orang? Aku juga gak tau, lagi pula kita kan tak saling bertatap wajah, selain itu, siapa tau ada yang mau ngasih solusi untuk masalahku ini. Jadi yang gak ngasih solusi diharap jangan berkomentar dulu.
Ach, tak terasa udah hampir seminggu aku tak mengunjungi blogku sendiri, tak membuka email, tak membalas sms minta tolong kode, tak ada kegiatan blogwalking, apalagi posting. Ach, masih banyak masalah yang menerpaku kini. ach, hanya tawa semu yang keluar dari mulutku setiap hari untuk menutupi kebingungan hatiku kini.
Aku kehilangan diriku yang sebenarnya, aku seakan kehilangan diriku sendiri. Oh TUHAN, bantu aku melewati ujian-MU kini. Ini semua bermula dari perpindahan kerjaku seminggu yang lalu, ternyata hal itu menuai konflik di keluargaku. Aku tak tau harus mengadu kemana selain kepada-MU TUHAN.
Disatu sisi, ibuku merasa terpukul karena aku tinggalkan. Disisi lain, aku harus bekerja untuk masa depanku. Ya, aku memilih meninggalkan ibuku dan ayah tiriku yang penuh dengan harta itu. Karena aku pikir memang itu bukan milikku, dan aku harus berusaha sendiri untuk mendapatkannya. Maka itu aku memilih meninggalkan ibu dan ayah tiriku. Karena masih bingung mau kemana, aku bekerja di tempat Om ku, kakak kandung ibuku.
Sebenarnya aku hanya ingin bekerja, mencari uang untuk modal usaha kedepan. Karena aku memang tak ingin begini terus, aku tak mau dianggap hanya bisa bergantung kepada ayah tiriku yang kaya itu. Aku tak mau dianggap gak bisa hidup kalau gak bekerja kepada ayah tiriku itu. Makanya aku memutuskan untuk ikut Om ku aja sementara. Tak ku sangka ibuku berpendapat lain, ibu mengira aku meninggalkannya karena aku benci kepada Beliau. Berkali kali sms minta maaf aku terima, aku juga sudah mencoba menjelaskan kalau aku ingin hidup mandiri, tapi percuma, hanya isak tangis Beliau yang aku dapat. Maaf bu, maafkan anakmu ini.
Mungkin saat ini ibu merasa sendirian, setelah dulu adikku juga meninggalkan ibu karena lebih memilih ikut ayah, sekarang giliran aku yang meninggalkan ibu, dan memilih untuk ikut Om. Mungkin ibu sangat terpukul karena putra putranya meninggalkannya. Tapi aku ingin menggapai masa depanku, tanpa berharap apapun dari ayah tiriku.
Sudah lama ibuku berusaha memperjuangkan yang ibu anggap itu HAK ku, walau aku sendiri tak menganggap itu HAK ku. Janji janji ayah tirikulah yang ibu perjuangkan. Katanya dulu sebelum menikah, ayah tiriku berjanji akan memperlakukan kami dengan adil, dan tidak membeda bedakan bahwa kami adalah anak tirinya. Tapi semua itu hanya janji yang tak ada realitanya. Ibu berjuang mati matian memperjuangkan janji itu, bahkan ibu tak malu merengek rengek untuk mendapatkan yang ibu anggap HAK ku itu. Aku ingin menyadarkan ibuku, bahwa janji seperti itu tak pantas untuk dikejar. Aku ingin menyedarkan ibu, bahwaa anak anaknya ini masih mampu berdiri tanpa harta ayah tiriku itu. Aku ingin menyadarkan ibu, bahwa anak anaknya ini kuat.
Jadi salahkah jika aku meninggalkan beliau untuk sementara ini. Tadi sore beliau telfon, aku tau beliau menahan tangis dibalik tawanya. Och, aku makin tak tahan lagi, kasihan ibu. Karena masalah ini yang udah hampir seminggu tak kunjung usai, akupun tak muncul di dunia mayaku. Malam ini aku tak bisa pejamkan mata. Apa aku harus kembali ke tempat ayah tiriku itu? Maafkan aku bu. Aku minta maaf juga untuk para sahabatku, karena masih banyak masalah, jadi belum sempat blogwalking.
Ach, tak terasa udah hampir seminggu aku tak mengunjungi blogku sendiri, tak membuka email, tak membalas sms minta tolong kode, tak ada kegiatan blogwalking, apalagi posting. Ach, masih banyak masalah yang menerpaku kini. ach, hanya tawa semu yang keluar dari mulutku setiap hari untuk menutupi kebingungan hatiku kini.
Aku kehilangan diriku yang sebenarnya, aku seakan kehilangan diriku sendiri. Oh TUHAN, bantu aku melewati ujian-MU kini. Ini semua bermula dari perpindahan kerjaku seminggu yang lalu, ternyata hal itu menuai konflik di keluargaku. Aku tak tau harus mengadu kemana selain kepada-MU TUHAN.
Disatu sisi, ibuku merasa terpukul karena aku tinggalkan. Disisi lain, aku harus bekerja untuk masa depanku. Ya, aku memilih meninggalkan ibuku dan ayah tiriku yang penuh dengan harta itu. Karena aku pikir memang itu bukan milikku, dan aku harus berusaha sendiri untuk mendapatkannya. Maka itu aku memilih meninggalkan ibu dan ayah tiriku. Karena masih bingung mau kemana, aku bekerja di tempat Om ku, kakak kandung ibuku.
Sebenarnya aku hanya ingin bekerja, mencari uang untuk modal usaha kedepan. Karena aku memang tak ingin begini terus, aku tak mau dianggap hanya bisa bergantung kepada ayah tiriku yang kaya itu. Aku tak mau dianggap gak bisa hidup kalau gak bekerja kepada ayah tiriku itu. Makanya aku memutuskan untuk ikut Om ku aja sementara. Tak ku sangka ibuku berpendapat lain, ibu mengira aku meninggalkannya karena aku benci kepada Beliau. Berkali kali sms minta maaf aku terima, aku juga sudah mencoba menjelaskan kalau aku ingin hidup mandiri, tapi percuma, hanya isak tangis Beliau yang aku dapat. Maaf bu, maafkan anakmu ini.
Mungkin saat ini ibu merasa sendirian, setelah dulu adikku juga meninggalkan ibu karena lebih memilih ikut ayah, sekarang giliran aku yang meninggalkan ibu, dan memilih untuk ikut Om. Mungkin ibu sangat terpukul karena putra putranya meninggalkannya. Tapi aku ingin menggapai masa depanku, tanpa berharap apapun dari ayah tiriku.
Sudah lama ibuku berusaha memperjuangkan yang ibu anggap itu HAK ku, walau aku sendiri tak menganggap itu HAK ku. Janji janji ayah tirikulah yang ibu perjuangkan. Katanya dulu sebelum menikah, ayah tiriku berjanji akan memperlakukan kami dengan adil, dan tidak membeda bedakan bahwa kami adalah anak tirinya. Tapi semua itu hanya janji yang tak ada realitanya. Ibu berjuang mati matian memperjuangkan janji itu, bahkan ibu tak malu merengek rengek untuk mendapatkan yang ibu anggap HAK ku itu. Aku ingin menyadarkan ibuku, bahwa janji seperti itu tak pantas untuk dikejar. Aku ingin menyedarkan ibu, bahwaa anak anaknya ini masih mampu berdiri tanpa harta ayah tiriku itu. Aku ingin menyadarkan ibu, bahwa anak anaknya ini kuat.
Jadi salahkah jika aku meninggalkan beliau untuk sementara ini. Tadi sore beliau telfon, aku tau beliau menahan tangis dibalik tawanya. Och, aku makin tak tahan lagi, kasihan ibu. Karena masalah ini yang udah hampir seminggu tak kunjung usai, akupun tak muncul di dunia mayaku. Malam ini aku tak bisa pejamkan mata. Apa aku harus kembali ke tempat ayah tiriku itu? Maafkan aku bu. Aku minta maaf juga untuk para sahabatku, karena masih banyak masalah, jadi belum sempat blogwalking.
Pertama
BalasHapusSemoga tetap semangat.
BalasHapussalam persahabatan yang hakiki.
BalasHapussob dalam hidup apapun itu pasti yang namanya masalah menimpa pada kita. tetapi walaupun demikian kita harus menghadapinya, ga ada salahnya sob wat sementara waktu kamu begn sampai kamu menemukan titik terang, langkah apa yang harus di ambil nantinya.berdoalah padanya karena hanya Dia satu2nya tempat meminta.aku yakin kamu sanggup menghadapi ini semua. ingat sob Allah tidak akan memberikan ujian pada hambanya di luar batas kemampuan kita. tetap semangat sob
ga salah dan...niatmu apik kan..buktikan , lanjutkan, dirimu bisa..
BalasHapusMulai berpikir dewasa ni kayane..ehehehe..
BalasHapusSemangat..ngat..ngat..
Karena kau lebih beruntung daripada aku..
> Lho..kq malah curhat..larrriiiii..wkxkxkxkx..
Apa yg kamu lakukan ini benar.
BalasHapusDisini kamu mau membuktikan pd ibumu kalo kamu bisa tanpa ayah tirimu, teruskan saja mas.
Suatu saat nanti, saat apa yg kamu cita2kan terkabul, berikan kabar kpada ibumu sbg orang pertama yg mendengar kabar baikmu.
Insya Alloh, ibumu akan bangga padamu.
Jangan pesimis kalo memang ini terbaik buat kamu dan keluarga, serta masa depan.
Masalah BW, sante aja mas. Perjuangkan aja apa yg kamu inginkan ini :)
Pilihan itu mungkin bagus, tetapi tetap harus menjaga perasaan ibu...
BalasHapusSekarang berdoalah agar diberi jalan yang terbaik...
Saya setuju bahwa kita perlu "merdeka" tidak terikat dengan orang lain apalagi itu adalah ayah tiri(cuma sebaiknya jangan dlam kerangka emosi tapi dlam kerangka mandiri). Kalau pengalaman saya sih begitu nikah saya benar benar "lepas" dari orang tua dan mertua. Semua dijalani berdua.
Subhanallah ... adik saya ini ternyata memiliki ujian hidup yang berat, sebagai sahabat saya hanya bisa mendoakan bro.
BalasHapusTapi kita mengetahui bahwa ...
1. Hamba yang diuji oleh Nya adalah hamba2 pilihan
2. Dia tak akan menguji diluar kesanggupan hamba
3. Masalah keluarga seperti ini hanya dapat diselesaikan dengan komunikasi
4. Waktu akan menjawab semuanya, tinggal kamu buktikan kepada ibumu bahwa pilihan ini kamu ambil juga karena kamu sayang kepada beliau
Aduh maaf bukan mau sok nasihatin, cuma ingin saling menguatkan aja
sabar ya bro
Di balik kesulitan akan hadir kemudahan, amien!
Aku setuju banget dg pendapat teman-2 di atas, mas. Tetap semangat menjalani pilihan yg telah diambil.
BalasHapusJadikan masalah ini sebagai pemacu utk meraih keberhasilan. Buatlah ibu bangga padamu. Keberhasilan yg diperoleh dari hasil kerja keras sendiri pasti akan lebih terasa nikmatnya.
Sementara proses menuju kemandirian dan keberhasilan dijalani, tetaplah tunjukkan cinta pada ibu dan ayah tiri. Bisa dengan lebih sering menjalin komunikasi dengan mereka. Dan bila ada waktu luang, sempatkan untuk mengunjungi mereka. Atau bisa juga dengan mengirimkan bingkisan-2 kecil pada mereka.
Dengan demikian, anggapan bahwa mas pergi dari rumah hanya untuk menjauhkan diri dari keluarga lama-2 akan hilang dengan sendirinya.
Balik lagi... maaf tadi komentarnya kepanjangan. Dan maaf kalo terkesan menggurui ya..
BalasHapusBTW, tetap semangat ya...
Hidup adalah pilihan,karenanya bersamangatlah menjalani pilihan yg sudah kamu ambil.Berdoa semoga diberikan yg terbaik buat semua,jelaskan dg lembut pada beliau.InsyaAllah beliau akan memahami pilihanmu.Jalin terus silaturahmi dg mereka,tunjukkan bahwa kamu keluar rumah bukan karena sesuatu yg negatif,tp just wanna be a man (jieh,bahasanya..)
BalasHapusSemangat Dan!!
kamu ngga salah ko,
BalasHapuspercayalah ama aku mas
Yakinlah dengan apa yang kamu jalani.
BalasHapusBaru seminggu Dan...belum sebulan...ntar deh kalo udah sebulan baru lw balek ke emak, trus kasih pengertian ke emak kalo bekerja di tempat lain bukan berarti pergi untuk tak kembali.
BalasHapusKadang seorang ibu yang notabene seorang perempuan selalu berpikir memakai perasaan dan tidak berpikir memakai logika.
So ....give her some space to understand.
Semuanya akan menjadi hal yang biasa karena terbiasa.
tetap semangat dan tawakal kepada Allah
BalasHapusHidup penuh dengan pilihan, lakukan yang Bro anggap benar, setiap tindakan ada konsekuensi, halangan dan rintangan
BalasHapusTetep tegar Bro...AKU yakin kamu BISA...!!
Sabar bro, tetap semangat pokoke..
BalasHapusCari duit boleh, yang penting gak lupa mudik, hehe, terus komunikasi ma ortu
Hidup ini kan pilihan, dan semuanya sudah diatur, yakin aja kalo ini yang terbaik
masalah adalah masalah. ibu adalah ibu. itu dua hal yang berbeda. tolong dipisahkan bro. saya sangat tidak mendukungmu jika kelak ibu menjadi korban atas sebuah keegoan. selagi masih ada waktu, yakinkan ibumu bahwa beliau tidak pergi dari hatimu. bagaimanapun caranya. ingat, waktu tidak bisa diputar balik
BalasHapusanyway, saya tetap mendukungmu menggapai cita2.
semoga masalahnya cepat selesai
BalasHapusSalam kenal
BalasHapusbagus banget, aku salut ama sampeyan. yang mau berdiri di atas kaki sendiri dan saya juga setuju atas pendirian peyan untuk tidak berebut harta. Namun yang saya hanya bisa berdo'a agar peyan dapat membuat ibu peyan bangga. semangat terus dan aku percaya peyan bisa....!!!!!
wassalam
Mantap!
BalasHapusKyaknya Gw perlu angkat topi tingi2 untuk yang nulis artikel ini....
Salam kenal
Salam Mantap!
saya adalah seorang anak yang tidak bisa jauh dari ibu...
BalasHapusheheheheh
emm....
BalasHapusjgn buat khawatir ibumu nak ... (sok bijak neh :D )
semua insya Allah bisa teratasi dengan baik lewat jalinan komunikasi. Ibumu menunjukkan sayang pada anak dgn caranya. Kadang memang ibu merasa yakin apa yg diusahakannya itu benar, pdhal beliau tak menyadari anaknya sudah memasuki usia dewasa dan ingin mandiri. Yakinkan ibu bahwa dirimu bukan lari dari rumah karena menghindar dari masalah. Tetap tunjukkan bakti pd ibu dengan menjalin komunikasi dan yakinkan beliau bahwa Dan tetap sayang kpdnya. Sematkan doa di setiap ujung shalat agar mendapat solusi yg terbaik. semoga bermanfaat dan bunda ga' bermaksud menggurui ya Dan
BalasHapustetap semangat ya
yakinlah Allah pasti akan memberikan jalan terbaik utkmu dan ibumu
salam
mampir..
BalasHapusikut memberikan semangat..
:)
everything will be just fine..
menurutku sih lebih baik kamu tetap kerja sama Oom kamu tapi...sekali2 datang berkunjung menengok ibumu. dan jangan memusuhi ayah tirimu. kalo dia lupa sama janjinya, biarkan saja. kamu harus berjuang, nak....jangan bergantung sama dia. katakan pada ibumu, bahwa kamu tetap sayang sama beliau.
BalasHapusaku doakan ya biar sukses. kamu masih muda. jangan menyerah. dan jangan lupa berdoa minta petunjuk Tuhan ya.
Jalani kehidupanmu dengan penuh keyakinan.
BalasHapusKalau kamu yakin akan kebaikan di kehidupan yang kamu jalani sekarang, jalani terus. Tapi tetap jangan lupa untuk terus menjaga perasaan Ibu. Karena seyakin apapun dirimu menjalani kehidupan, tanpa doa restu Ibu, semua akan sia-sia.
Tetap tegar ya, Dan...
Semoga apa yang menjadi pilihan, itulah yang terbaik...yang pasti semua orang mempunyai masalah...dan semoga kita bisa menyikapinya dengan baik...
BalasHapussukses yah.
Aku memang gak tahu bagaimana perasaanmu saat ini mas, jika apa yang jadi pilihanmu saat ini memang sebuah pilihan yang kamu anggap baik, maka buktikan bahwa pilihanmu itu baik, buat ibumu bangga. Btw hidup mandiri bukan berarti pergi jauh kan, bisa juga tetap dekat dari ibu tapi hidupmu benar-benar mandiri, atau keluar dari rumah tapi bukan keluar daerah sehingga tetap bisa sewaktu-waktu kunjungi ibu.
BalasHapusKm ktinggalan brita dan...
BalasHapusBaca postinganku kmrn, km akan tau, apa coba komentarmu.
terima kasih :
BalasHapus# mas eri : slmt, piring cantik segera dikirim.
# b : makasih banyak ya mas atas sarannya. Aq akan tetap semangat.
# cebong : makasih ya bong.
aku dulu juga pernah ngerasain hal yang kayak gini. masih inget banget waktu pertama aku pamit mo ngrantau, waktu itu ibuku menangis tersedu, namun aku tetap meninggalkan beliau dalam tangisnya, bahkan sampai sekarang setiap aku pulang, selalu saja ibu melepas kepergianku dengan tangisnya. Namun aku tahu, ibu menangis karena beliau sayang padaku, dan hanya ada satu cara untuk menjawab tangisnya, bahwa aku harus bisa menjadi seperti apa yang beliau inginkan. hiks..hiks...jadi inget gimana tangis ibu waktu aku cium tangannya sesaat sebelum aku pergi 13 tahun yang lalu....
BalasHapusHi Friend.. Interesting post.. Keep up the good work.. Do find time to visit my blog and post your comments.. Take care.. Cheers mate!
BalasHapusibu adalah lautan hati yang begitu luas dengan kata sayang, maaf semoga kita bisa membahagiaakn beliau dalam kondisi apapun diri kita
BalasHapusYang sabar ya mas
BalasHapusmas gondo salam kenal ya...
BalasHapusyang sabar ya...
sebaiknya ibunya di temuin dlu aja di jelasin dlu apa yang sebenernya ada dlm fkrn mas..
BalasHapusTetap Semanagt Bro... Ibumu kelak pasti akan tahu... tidak selamanya Rampadan kecil harus berada dalam lindungannya.. kini Rampadan sudah dewasa, sedih tak sedih..senang tak senang perpisahan pasti akan terjadi...
BalasHapusPesanku bro... walo dirimu jauh dr beliau, usahakan untuk tetap berkomunikasi.. hiburlah beliau... khabarkan hal-hal yang baik.. agar beliau tenang.
yahh bro,,namanya jg nyokap biar setegar apapun anaknya ttp aj dia care ma kita..lo tunjukin lah dgn rajin kontak beliau, jgn sms, telp lah sering2, dmn pun lo saat itu,..bruntung lo msh punya nyokap bro!
BalasHapusGIMANA KABARNYA ADIK BULURAH DAN????????? CERITA DONG!!!!!!!!!!!!
BalasHapussemua masalah pasti ada jalan keluarnya, bersabarlah kawan dan tetep semangat, jangan sampai berputus asa, berpikir lebih jernih dalam mengambil keputusan
BalasHapusSabar dan Tetep semangat sob...
BalasHapusSelalu deket sama yang di atas, libatkan Tuhan dalam situasi apapun yang kamu jalani, percaya Tuhan pasti akan kasih jalan yang terbaik untukmu dan juga untuk semuanya...
Weh...pindahan BRo.....!!! nyaman nian rumah Bro Rampadan....
BalasHapusSaran saya, jika dekat datanglah sebulan sekali untuk berkunjung pada ibunda. Yakinkan dengan bukti bahwa baktimu besar dengan usaha dan keberhasilan. Hidupkan dirimu dalam keceriaan dan ibadah adalah kunci ketenangan.
BalasHapusitu tandanya ibu sampean suaayang bangeetbro.
BalasHapusJadi salahkah jika aku meninggalkan beliau untuk sementara ini???
BalasHapus-----------------------------------------------------------------
salah jika nantinya tekadmu cuma bertahan sementara. tunjukan kalo kamu bisa menggapai mimpimu dengan jalanmu sendiri.
Setiap orangtua tentu tak ingin merasa dijauhi oleh anak2nya. karena itu sebisa mungkin perkecil gap antara kamu dengan ibumu. telplah ibumu kalo sempat walaupun hanya sekedar bertanya kabarnya. percaya deh, itu sangat berarti bagi ibumu.
ayo jangan patah semangat...
BalasHapussabar yaa..jgn lupa berdoa ma Yg Di-atas, smga apa yg diinginkan tercapai yaa! Tp inget loh..Kasih Ibu itu sepanjang masa..so do ur best to make Ur mom happy and proud!
BalasHapusTerima kasih :
BalasHapus# Sang Bayang : di sini boleh sesuka suka hati kok mas, curhat juga boleh.
# Mas bibit : makasih banget atas sarannya mas, saya sangat bersyukur punya teman seperti mas bibit yang sangat pengertian.
# Om Sugeng : semoga aku juga bisa mengikuti jejak om Sugeng, yang bisa sukses setelah benar benar lepas dari orang tua, apalagi nanti setelah menikah. Amiiiiiiiiiiien.
# Mas iman : makasih ya mas atas saran dan semangatnya. Aku yakin, TUHAN itu Maha Adil.
# Mbak Reni : iya mbak, aku udah berusaha menjelaskan, semoga ibu bisa mengerti maksud hatiku. Aku juga tetap menjalin komunikasi kok mbak, biar gak di bilang anak gak tau balas budi. Makasih banyak ya mbak atas sarannya.
# Mbak Ajeng : makasih atas sarannya mbak, aku udah berusaha menjelaskannya kepada ibu, semoga beliau bisa mengerti. Aku kan terus berusaha semangat mbak.
# Antaresa : iya, aku percaya kamu kok dek. Semangat terus ya.
# Keboaja : okey mas, aku akan meyakinkan diriku.
# yumaima : iya tante, akan ku jalani semua, biar sang waktu yang menjawabnya. Aku kan tetap jalin komunikasi ma ibu kok tante. Makasih ya atas sarannya.
# rio2000 : makasih atas sarannya mas.
# ijo : makasih ya prof atas semangatnya, aku yakin aku pasti bisa melewati ini.
# ray : iyo mas, hidup adalah pilihan, semoga pilihanku ini tepat.
# sibaho : makasih yam as atas dukungannya, aku kan tetap jalin komunikasi kok ma ibu.
# pencerah : semoga saja Om, makasih atas doanya ya.
# thimit : salam kenal juga mas, semoga doa mas di kabulkan oleh NYA, semoga saya bisa membuat ibu saya bangga.
# gamer pemula : saya gak sebaik itu kok mas, jadi angkat topinya jangan tinggi tinggi. Salam kenal juga mas.
# galih : tapi tetap semangat ya mas.
# afwan : saya akan berusaha tidak membuat ibu kwatir kok mas. Makasih atas sarannya.
# bunda : makasih banget ya bunda atas sarannya. Saya selalu berharap agar ibu bisa mengerti.
# renspandy : makasih atas semangatnya.
# sang cerpenis : makasih banget atas doanya ya tante, aku selalu bilang ke ibu, kalau aku saying ma beliau, alhamdilillah, akhir akhir ini hubunganku sama ibu membaik.
# taufik : makasih ya mas atas sarannya. Kan ku jalani hidupku dengan penuh keyakinan. Aku juga gak akan abaikan restu ibuku kok mas.
# mbak atca : makasih ya mbak atas doanya. Semoga saja pilihan saya benar benar yang terbaik.
# tukang koment : maksih ya mas atas sarannya.
# abisabila : kadang aku juga merasa iba kalau ingat tangis ibuku mas. Ngomong ngomong mas udach lama banget ya merantau?
# omiyan : iya mas, semoga kita bisa membahagiakan ibu kita.
# duadua : iya mas, ini juga udah sabar kok.
# anna : salam kenal juga mbak anna dari pelaihari. Aku sudah berusaha menjelaskannya lewat telfon kok mbak. Makasih ya udach berkenan mampir, makasih banget atas sarannya.
# xitalho : iya mas, akan aku tunjukkan siapa rampadan kecil ini nantinya. Makasih banget yam as atas sarannya. Semoga aku bisa membahagiakan ibuku.
# junou : iya bro, aku juga sering seringin telfon ma nyokap kok bro, makasih banget ya atas sarannya.
# penyamun : ntar aja mas aku certain.
# torik : makasih yach mas atas sarannya.
# herry : makasih banget yach mas atas doanya, semoga TUHAN mengabulkan doa mas.
# ijo : iya prof, nich lagi pindahan.
# pututik : mau nya sich mbak, maen sebulan sekali ke tempat ibu, tapi saying, namanya ikut kerja di tempat orang, ya gak semudah itu ijin ijin buat pulang. Tapi makasih banget ya mbak, atas sarannya.
# efnu ; iya mas.
# anak hilang : iya mas, saya akan telfon ibu sesering yang saya bisa. Makasih banget atas sarannya mas.
# endar : makasih banget mas, udah ngasih semangat.
# mbak uline : iya mbak, akan aku ingat baik baik, kasih ibu sepanjang masa.
SARAN SAYA JANGAN SAMPAI KAMU TERLALU LAMA MENINGGALKAN IBU MU....
BalasHapusKARENA IBU MU ADALAH SE ORANG MANUSIA BIASA YANG MUNGKIN BESOK ,LUSA ATAU BAHKAN MUNGKIN SEKARANG DI PANGGIL YANG DIATAS
TERUS KALO UDAH BEGITU KAPAN KAMU MINTA MAAF DAN MEMBAHAGIAKAN BELIAU.........
SALAM PERSAHABATAN